Senin, 20 Desember 2010

Benda Cagar Budaya

MUSEUM RONGGOWARSITO


Museum yang terletak di jalan AbdurrahmanSaleh ini merupakan museum terlengkap di Semarang yang memiliki koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan wawasan nusantara. Dengan nama yang diambil dari nama salah satu pujangga Indonesia, yang terkenal dengan hasil karyanya dalam bidang filsafat dan kebudayaan, museum ini menempati luas tanah 1,8 hektare, museum ini dibuka setiap hari pukul 08.00 sampai 14.00 wib.Berjarak kurang lebih 3 Km dari tugumuda. Dan dapat dijangkau dengan transportasi umum maupun pribadi.
(Sumber : http://semarang.go.id/pariwisata/index.php?option=com_content&task=view&id=45&Itemid=55)

Museum ini diresmikan pada tanggal 5 Juli 1989. Nama “Ronggowarsito” diambil dari nama seorang pujangga besar Keraton Surakarta Hadiningrat. Karya-karyanya sangat terkenal dan akrab dengan kehidupan masyarakat Jawa seperti Serat Kalatida yang berisi bait-bait ramalan tentang adanya zaman edan. Julukan “Pujangga Rakyat” diberikan oleh Ir. Sukarno pada tahun 1953 kepada Raden Ngabehi Ronggowarsito. Patung perunggu Ronggowarsito menyapa bagi siapa saja yang memasuki tangga lobi, seolah mempersilahkan masuk guna menikmati suasana museum.

Museum yang terletak di Jalan Abdulrahman Saleh No. 1 Semarang ini merupakan museum kebanggaan masyarakat Jawa Tengah karena merupakan salah satu tempat melestarikan aset-aset budaya Jawa sekaligus sebagai sarana pendidikan bagi generasi penerus. Museum ini menampung lebih dari 50.000 buah koleksi yang disajikan secara rapi dan baik di dalam maupun di luar ruangan. Selain jumlah koleksi yang sangat banyak, Museum Ronggowarsito juga dilengkap dengan fasilitas yang jarang dijumpai di museum lain. Fasilitas yang tersedia antara lain:
a) Perpustakaan yang cukup beragam di ruangan ber-AC;
b) Ruangan audio visual ber-AC dan kedap suara yang didesain seperti sebuah bioskop mini dengan kapasitas 40 orang;
c) Coin box berupa kotak audio yang dapat diperdengarkan berbagai cerita rakyat yang berkembang di Jawa Tengah dengan memasukkan koin Rp.100,-;
d) ruang apresiasi yang didesain khusus untuk pameran, pagelaran budaya, lomba, dan festival yang lebih mengedepankan edukasi kultural; dan
e) taman dan arena bermain yang terletak di tempat yang nyaman dan teduh.

Museum Ronggowarsito memfasilitasi pelatihan (kursus) yang berlatar belakang edukasi budaya Jawa secara periodik dengan menggunakan beberapa ruangan yang tersedia. Pada hari besar nasional juga menyelenggarakan atraksi yang mampu menarik minat masyarakat dan pelajar untuk mengunjungi museum. Atraksi yang disajikan lebih berhubungan dengan pelestarian nilai-nilai budaya seperti: Barongan, Kuntulan, Kuda Lumping dan lain sebagainya.

Manfaat berkunjung yang ditawarkan oleh pihak pengelola museum adalah berwisata budaya, menimba ilmu tentang sejarah dan kebudayaan. Museum ini juga merupakan jendela informasi, sejarah, seni, dan budaya sehingga museum ini memiliki etos kerja “Bangga Peduli Budaya”.

Penataan ruangan dan alur penyajian Museum Ronggowarsito memiliki karakter yang menarik sehingga pengunjung seolah tidak akan pernah jemu untuk melihat dan mengamati semua koleksi yang dipajang. Tata penyajian diawali oleh eksistensi manusia Jawa dengan lingkungannya hingga kesenian yang berkembang di Jawa Tengah.
(Sumber: http://arkeologi.web.id/articles/permuseuman/61-museum-ronggowarsito-semarang)

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management